Brigadir yoshua смотреть последние обновления за сегодня на .
CNN Indonesia mendapat puluhan rekaman CCTV, yang menunjukkan rekaman perjalanan dan aktivitas sejumlah pihak, yang diduga terkait dalam kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, alias Brigadir J, pada jumat 8 juli 2022. Dalam rekaman Cctv, Brigadir Yosua terakhir terlihat, ketika ia meninggalkan rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo sekitar pukul 17.00.
KOMPASTV - Misteri masih menyelimuti tewasnya Brigadir Pol Yoshua, ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo. Makin hari, makin terurai kejanggalan-kejanggalan yang menyertai kematiannya. Brigadir Pol Yoshua Hutabarat (27) dilaporkan meninggal pada Jumat (8/7) akibat tembak menembak antara dirinya dan salah satu ajudan lain, Bharada Pol Eliezer, di rumah singgah Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta. Waktu itu, Yoshua dikatakan melecehkan istri Sambo, sehingga Eliezer harus bertindak. Benarkah? Yang jelas, rilis peristiwa nahas itu, baru dilakukan polisi 3 hari kemudian, dengan keterangan yang "membingungkan" publik, misalnya: CCTV di rumah Sambo dikatakan rusak 2 minggu sebelumnya. Belakangan, polisi menyatakan telah menemukan CCTV tersebut. Baku tembak juga dikatakan terjadi dalam jarak dekat. Namun, tak ada satupun tembakan mengenai tubuh Eliezer. Padahal, Yoshua adalah salah satu penembak jitu di kesatuannya. Terakhir, keluarga menilai banyak hal janggal yang ditutupi, terutama terkait bekas luka di tubuh Yoshua, dimana bukan sekadar luka tembak, namun juga adanya luka-luka memar seperti bekas penganiayaan. Hal inilah yang lantas membuat jurnalis senior Kompas TV, Aiman Witjaksono, bertolak ke kampung halaman Yoshua di Sungai Bahar, Jambi, untuk mengumpulkan data dari pihak keluarga. Bertemu dengan Ayah-Ibu Yoshua, Aiman mendapati fakta-fakta mengejutkan, diantaranya keluarga sempat tidak diperbolehkan membuka peti jenazah. Mengapa? Bagaimana pula reaksi Ibunda Yoshua saat mendapati anak laki-laki kebanggaannya, pulang tinggal nama? Ibunda Yoshua menyampaikan kegelisahan dan pengharapannya atas kasus ini, pertama kali ke media. Saksikan AIMAN Episode Wawancara Khusus Ayah-Ibu Brigadir Yoshua, Premiere Selasa, 26 Juli 2022, pukul 19.00 WIB, EKSKLUSIF di KompasTV. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
[ tw ] SURYA.co.id, JAMBI - Kini fakta baru terungkap, Brigadir Yosua Hutabarat masih aktif berkomunikasi di Grup WhatsApp hingga akhir hayatnya. Data yang Tribun dapatkan di lapangan, akun WhatsApp Yosua Hutabarat terakhir aktif pada pukul 17.05, Jumat (8/7/2022). Berikut transkrip percakapan Yosua di grup WhatsApp keluarga, yang diperoleh pada Jumat (15/7/2022). BACA SELENGKAPNYA: 🤍 WEBSITE: 🤍 Instagram: 🤍 Facebook: 🤍 #hariansurya #suryaonline
KOMPAS.TV - 30 hari sejak kematian ajudannya istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi untuk pertama kalinya muncul di hadapan publik. Namun, setelah penampilan perdana malam itu Putri seolah kembali membisu. Padahal, ia telah mengajukan permohonan perlindungan kepada lembaga perlindungan saksi dan korban. Baca Juga Ungkap Pembunuhan Brigadir Yoshua, Timsus Polri Geledah Tiga Rumah Irjen Ferdy Sambo di 🤍 Sesuai permintaan kuasa hukumnya LPSK sudah datang ke kediaman Putri untuk menggali cerita. Tapi respons Putri membuat LPSK bertanya-tanya, apakah ia benar-benar butuh pendampingan? Senin pekan depan, rapat pimpinan LPSK akan memutuskan status perlindungan terhadap Putri Candrawathi. Yang jelas, istri Irjen Ferdy Sambo membutuhkan bantuan psikiater. Selain LPSK pihak yang juga berupaya menggali kesaksian dari Putri Candrawathi adalah Komnas HAM. Namun hingga 12 Agustus belum juga ada titik terang kapan Putri bisa bercerita. Poin pelecehan seksual dalam skenario rekayasa yang disusun Irjen Ferdy Sambo, kini menuai banyak keraguan. Putri Candrawathi pun menjadi saksi kunci yang bisa membuka motif pembunuhan terhadap sang ajudan di rumah dinas suaminya. Polisi telah menetapkan 4 tersangka pembunuhan Brigadir Yoshua, meski motif pembunuhan Brigadir Yoshua yang sebenarnya kemungkinan hanya bisa terbuka di dalam ruang sidang. Dari enam orang yang berada di dalam rumah, hanya Putri yang hingga kini masih berstatus saksi. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
KOMPASTV - Misteri masih menyelimuti tewasnya Brigadir Pol Yoshua, ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo. Makin hari, makin terurai kejanggalan-kejanggalan yang menyertai kematiannya. Brigadir Pol Yoshua Hutabarat (27) dilaporkan meninggal pada Jumat (8/7) akibat tembak menembak antara dirinya dan salah satu ajudan lain, Bharada Pol Eliezer, di rumah singgah Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta. Waktu itu, Yoshua dikatakan melecehkan istri Sambo, sehingga Eliezer harus bertindak. Benarkah? Yang jelas, rilis peristiwa nahas itu, baru dilakukan polisi 3 hari kemudian, dengan keterangan yang "membingungkan" publik, misalnya: CCTV di rumah Sambo dikatakan rusak 2 minggu sebelumnya. Belakangan, polisi menyatakan telah menemukan CCTV tersebut. Baku tembak juga dikatakan terjadi dalam jarak dekat. Namun, tak ada satupun tembakan mengenai tubuh Eliezer. Padahal, Yoshua adalah salah satu penembak jitu di kesatuannya. Terakhir, keluarga menilai banyak hal janggal yang ditutupi, terutama terkait bekas luka di tubuh Yoshua, dimana bukan sekadar luka tembak, namun juga adanya luka-luka memar seperti bekas penganiayaan. Hal inilah yang lantas membuat jurnalis senior Kompas TV, Aiman Witjaksono, bertolak ke kampung halaman Yoshua di Sungai Bahar, Jambi, untuk mengumpulkan data dari pihak keluarga. Bertemu dengan Ayah-Ibu Yoshua, Aiman mendapati fakta-fakta mengejutkan, diantaranya keluarga sempat tidak diperbolehkan membuka peti jenazah. Mengapa? Bagaimana pula reaksi Ibunda Yoshua saat mendapati anak laki-laki kebanggaannya, pulang tinggal nama? Ibunda Yoshua menyampaikan kegelisahan dan pengharapannya atas kasus ini, pertama kali ke media. Saksikan AIMAN Episode Wawancara Khusus Ayah-Ibu Brigadir Yoshua, Premiere Selasa, 26 Juli 2022, pukul 19.00 WIB, EKSKLUSIF di KompasTV. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah foto-foto kejanggalan pada jasad Brigadir J dibawa pengacara ke Bareskrim Polri, sebagai bagian bukti. Pengacara Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan detail bagian-bagian luka pada tubuh Brigadir J atau Yoshua yang sempat divideokan sebelum diberi formalin. "Foto ini ketika polisi lengah dengan menambah formalin, para wanita saksi pemberani buka bajunya dan foto dan videokan. Ditemukan luka sayatan dan luka tembak, dan luka memar ada pergeseran rahang, luka bahu, sayatan di kaki, telinga, di belakang, luka di jari-jari, ada membiru di perut kanan kini, tulang rusuk, Luka mengaga di bahu, ada juga luka peluru. kemudian ada lagi ditemukan di bawah dagu ada luka, ada jahitan juga. Ada juga luka di bawah ketiak."jelas Kamaruddin. Baca Juga Spesifikasi Glock 17 Yang Disebut Dipakai Bharada E Untuk Tembak Brigadir J di 🤍 Tak hanya itu luka juga terdapat di belakang telinga, kuping Brigadir J bengkak, dan luka pada bagian kaki. "Diperbesar di kaki, kemudian ditemukan luka menganga dan mengeluarkan darah di bagian perut. Ditemukan lagi luka membiru memar di daerah tulang rusuk."kata Kamaruddin. Adapun tindak pidana ini terjadi pada 8 Juli antara 10 pagi sampai dengan 17:00 WIB. "Lokus delicti antara Magelang dan Jakarta."jelas Kamaruddin. Video Editor: Lintang Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
JAMBI, KOMPAS TV Kondisi ibu dari Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J hingga saat ini masih alami trauma dan kesedihan. Kerabat dan saudara silih berganti datang ke kediaman keluarga Brigadir J di Jambi. Ibu Brigadir J masih terus mengangis saat mengingat anaknya. Sementara pihak keluarga terus berusaha mencari keadilan. Baca Juga Komnas HAM Sambangi Keluarga Brigadir J dan Akan Periksa Kadiv Propam Beserta Sang Istri! di 🤍 Pihak keluarga serahkan sejumlah bukti kejanggalan dalam kasus yang menwaskan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo. Keluarga serahkan bukti-bukti tersebut ke Komnas HAM. Bukti-bukti tersebut juga menjadi berkas laporan pihak keluarga. Keluarga Brigadir Yoshua atau Brigadir J laporkan dugaan pembunuhan berencana ke Bareskrim Polri, Senin (18/7). Pihak keluarga diwakili kuasa huku, Kamaruddin Simanjuntak yang datang langsung menghadap Bareskrim Polri. Laporan meliputi sejumlah hal, termasuk dugaan pembunuhan berencana dan peretasan alat komunikasi. Baca Juga [FULL] Hasil Laporan Pengacara Keluarga Brigadir J ke Bareskrim Polri di 🤍 "(Laporan) tentang dugaan tindak pidana, pembunuhan berencana," ujar Kamaruddin Simanjuntak. "Pencurian atau penggelapan HP, kemudian juga tidak pidana meretas alat komunikasi," lanjutnya. Video Editor: Febi Ramdani Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
Jakarta, 🤍 - Pihak kepolisian menyampaikan bahwa Brigadir J, anggotanya yang tewas di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Irjen Ferdy Sambo bertugas sebagai sopir dari istri jenderal bintang dua itu. Namun, salah seorang keluarga merasa terganggu dengan informasi yang meragukan Brigadir J adalah ajudan Irjen Ferdy Sambo. Ia kemudian mengunggah beberapa foto Brigadir J bersama sang jenderal yang diunggah dalam akun facebook miliknya Rohani Simanjuntak. Saksikan live streaming tvOne hanya di 🤍
JAKARTA, KOMPAS.TV - Komnas HAM menyatakan bahwa telah mendapatkan rekaman CCTV dimana Brigadir Yoshua masih hidup setelah dari Magelang. Dari rekaman itu, tampak Putri Chandrawati yang merupakan istri Irjen Pol Ferdy Sambo masuk ke dalam rumah pribadinya bersama Bharada Eliezer dan Brigadir Yoshua. Saat Putri Chandrawati tiba, Irjen Ferdy Sambo lebih dahulu tiba. Dalam rekaman CCTV yang lain, Istri Ferdy Sambo tampak keluar rumah pribadi menuju rumah dinas di Kompleks Polri. Di rumah dinas itulah, peristiwa tembak menembak itu terjadi. Komnas HAM sudah memeriksa 20 video rekaman CCTV terkait perjalanan rombongan Irjen Ferdy Sambo dari Magelang menuju ke Duren Tiga, Jakarta Selatan. Komnas HAM memastikan Brigadir Yoshua masih hidup saat tiba di rumah Kompleks Polri Kawasan Duren Tiga, dan sempat melakukan PCR bersama. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
JAKARTA, KOMPAS.TV Ketua tim forensik gabungan, Ade Firmansyah blak-blakkan soal kuku dari Yoshua yang sebelumnya diduga alami penganiayaan. "Nggak (benar), nggak kuku dicabut, nggak sama sekali," kata Ketua tim forensik gabungan, dr Ade Firmansyah, di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022). Baca Juga [FULL] Hasil Autopsi Ulang Brigadir J: Terdapat Lima Luka Tembak Masuk, Empat Keluar di 🤍 Ade menjamin semua berkas hasil autopsi sudah disampaikan dokumennya kepada Bareskrim. "Semoga ini memperkuat keyakinan kepada penyidik, sebetulnya luka-luka terjadi seperti apa, ada di mana saja, supaya tidak ada lagi keragu-raguan penyidik tentang kejadian ini," ujar Ade. Sebelumnya kuasa hukum keluar Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak di gedung Bareskrim Polri, Kamis (21/7/2022) mengungkapkan bahwa kuku Brigadir J telah dicabut. Video Editor: Febi Ramdani Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
Tanggal Tayang: 30/11/2022 Dapatkan sajian berita-berita liputan langsung dari lapangan dan peristiwa terkini secara cepat dan akurat dari seluruh Indonesia. Baca berita-berita terpopuler di sini: iNews 🤍 Okezone 🤍 Sindonews 🤍 IDX Channel 🤍 Celebrities 🤍 Sporstars 🤍 Jangan lewatkan juga berbagai program talk show yang mengupas berbagai masalah yang tengah hangat di masyarakat, baik di bidang sosial, ekonomi, hingga dunia hukum dan politik. Semuanya dikemas secara apik, mendalam, menyentuh dan tetap kritis. Subscribe iNews Official Youtube Channel 🤍 Follow our Official TikTok 🤍 Follow our Official Twitter 🤍 Like our Official Facebook 🤍 Follow our Official Instagram 🤍 #iNews #News #Berita
KOMPASTV - Misteri masih menyelimuti tewasnya Brigadir Pol Yoshua, ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo. Makin hari, makin terurai kejanggalan-kejanggalan yang menyertai kematiannya. Brigadir Pol Yoshua Hutabarat (27) dilaporkan meninggal pada Jumat (8/7) akibat tembak menembak antara dirinya dan salah satu ajudan lain, Bharada Pol Eliezer, di rumah singgah Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta. Waktu itu, Yoshua dikatakan melecehkan istri Sambo, sehingga Eliezer harus bertindak. Benarkah? Yang jelas, rilis peristiwa nahas itu, baru dilakukan polisi 3 hari kemudian, dengan keterangan yang "membingungkan" publik, misalnya: CCTV di rumah Sambo dikatakan rusak 2 minggu sebelumnya. Belakangan, polisi menyatakan telah menemukan CCTV tersebut. Baku tembak juga dikatakan terjadi dalam jarak dekat. Namun, tak ada satupun tembakan mengenai tubuh Eliezer. Padahal, Yoshua adalah salah satu penembak jitu di kesatuannya. Terakhir, keluarga menilai banyak hal janggal yang ditutupi, terutama terkait bekas luka di tubuh Yoshua, dimana bukan sekadar luka tembak, namun juga adanya luka-luka memar seperti bekas penganiayaan. Hal inilah yang lantas membuat jurnalis senior Kompas TV, Aiman Witjaksono, bertolak ke kampung halaman Yoshua di Sungai Bahar, Jambi, untuk mengumpulkan data dari pihak keluarga. Bertemu dengan Ayah-Ibu Yoshua, Aiman mendapati fakta-fakta mengejutkan, diantaranya keluarga sempat tidak diperbolehkan membuka peti jenazah. Mengapa? Bagaimana pula reaksi Ibunda Yoshua saat mendapati anak laki-laki kebanggaannya, pulang tinggal nama? Ibunda Yoshua menyampaikan kegelisahan dan pengharapannya atas kasus ini, pertama kali ke media. Saksikan AIMAN Episode Wawancara Khusus Ayah-Ibu Brigadir Yoshua, Premiere Selasa, 26 Juli 2022, pukul 19.00 WIB, EKSKLUSIF di KompasTV. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
Cat Tembok Andalan Sejak 1960 dengan Garansi Hasil Bagus. Bagusnya Vinilex dari Nippon Paint. Cek di sini: 🤍 KOMPAS.TV - Kasus kematian Brigadir Yoshua menemukan titik terang. Namun yang masih menjadi misteri adalah apa motif di balik pembunuhan berencana Brigadir Yoshua. Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Yoshua. Namun motif di balik kejadian ini masih jadi teka-teki. Baca Juga Usut Kasus Brigadir J, Komnas HAM Terima Hasil Uji Balistik dari Polri: Ada 5 Rekaman CCTV di 🤍 Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, motif penembakan Brigadir Yoshua masih didalami tim penyidik. Petunjuk justru datang dari Menko Polhukam Mahfud MD. Mahfud menyebut, motif kasus ini bersifat sensitive dan hanya boleh didengar orang dewasa tanpa menjelaskan lebih lanjut pernyataannya. Pada awal kasus ini bergulir motif kasus ini dipicu oleh pelecehan seksual yang diduga dilakukan Brigadir Yoshua kepada istri Irjen Ferdy Sambo. Namun belakangan, motif pelecehan seksual dikesampingkan seiring dengan diterapkannya pasal pembunuhan berencana. Hingga saat ini sudah ada empat tersangka pembunuhan Brigadir Yoshua yang terakhir adalah Irjen Ferdy Sambo. Dalam penjelasannya polis mengatakan, Sambo memerintahkan penembakan dan membuat skenario dalam peristiwa itu seolah terjadi peristiwa tembak menembak. Namun soal motif polisi masih belum menjelaskan ke publik. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
KOMPASTV - Misteri masih menyelimuti tewasnya Brigadir Pol Yoshua, ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo. Makin hari, makin terurai kejanggalan-kejanggalan yang menyertai kematiannya. Brigadir Pol Yoshua Hutabarat (27) dilaporkan meninggal pada Jumat (8/7) akibat tembak menembak antara dirinya dan salah satu ajudan lain, Bharada Pol Eliezer, di rumah singgah Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta. Waktu itu, Yoshua dikatakan melecehkan istri Sambo, sehingga Eliezer harus bertindak. Benarkah? Yang jelas, rilis peristiwa nahas itu, baru dilakukan polisi 3 hari kemudian, dengan keterangan yang "membingungkan" publik, misalnya: CCTV di rumah Sambo dikatakan rusak 2 minggu sebelumnya. Belakangan, polisi menyatakan telah menemukan CCTV tersebut. Baku tembak juga dikatakan terjadi dalam jarak dekat. Namun, tak ada satupun tembakan mengenai tubuh Eliezer. Padahal, Yoshua adalah salah satu penembak jitu di kesatuannya. Terakhir, keluarga menilai banyak hal janggal yang ditutupi, terutama terkait bekas luka di tubuh Yoshua, dimana bukan sekadar luka tembak, namun juga adanya luka-luka memar seperti bekas penganiayaan. Hal inilah yang lantas membuat jurnalis senior Kompas TV, Aiman Witjaksono, bertolak ke kampung halaman Yoshua di Sungai Bahar, Jambi, untuk mengumpulkan data dari pihak keluarga. Bertemu dengan Ayah-Ibu Yoshua, Aiman mendapati fakta-fakta mengejutkan, diantaranya keluarga sempat tidak diperbolehkan membuka peti jenazah. Mengapa? Bagaimana pula reaksi Ibunda Yoshua saat mendapati anak laki-laki kebanggaannya, pulang tinggal nama? Ibunda Yoshua menyampaikan kegelisahan dan pengharapannya atas kasus ini, pertama kali ke media. Saksikan AIMAN Episode Wawancara Khusus Ayah-Ibu Brigadir Yoshua, Premiere Selasa, 26 Juli 2022, pukul 19.00 WIB, EKSKLUSIF di KompasTV. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM melanjutkan pemeriksaan ajudan Irjen Ferdy Sambo dalam kasus kematian Brigadir Yoshua Hutabarat. Selain ajudan, Komnas HAM memeriksa asisten rumah tangga Irjen Sambo. Ajudan dan ART Irjen Ferdy Sambo dimintai keterangan soal peristiwa penembakan di rumah Kadiv Propam Polri non aktif itu. Baca Juga Ajudan Irjen Ferdy Sambo, Bharada E, Kembali Bertugas di Brimob, Polri: Statusnya Masih Saksi di 🤍 Ajudan yang diperiksa, adalah yang pekan lalu berhalangan hadir di Komnas HAM. Komnas HAM memerlukan keterangan komprehensif dari seluruh ajudan Irjen Ferdy Sambo. Sehingga keterangan peristiwa penembakan lengkap dan cocok dari saksi di TKP. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
Vera Simanjuntak, kekasih almarhum Brigadir Yosua bercerita tentang komunikasi mereka beberapa hari sebelum Yosua tewas saat menjadi saksi di sidang kasus pembunuhan Brigadir Y. Website: 🤍cnnindonesia.com Facebook: 🤍 Instagram: 🤍 Twitter: 🤍 TikTok: 🤍 Spotify: CNN Indonesia
Bukankah mungkin seiring berjalannya waktu ada bukti baru baik berupa saksi ataupun sesuatu yang bisa menjadi kunci menguaknya misteri penyebab dari kematian Brigadir Yosua. Ikuti juga media sosial METRO TV lainya agar dimanapun tetap terinfomasi dengan baik dan lengkap karena berita paling aktual kami sungguhkan dan perkembangan terkini kami sampaikan. METRO TV Official 🤍 METRO TV Official Instagram: 🤍 METRO TV Official Tiktok: 🤍 METRO TV Facebook Fanpage: 🤍 METRO TV Official Twitter: 🤍 #Metrotv #Beritaterkini #Beritaupdate
KOMPASTV - Otopsi kedua atas pembunuhan Brigadir Yoshua Hutabarat, ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo telah dilakukan pada 27 Juli 2022. Meski tim forensik masih membutuhkan waktu empat hingga delapan pekan untuk menganalisis sampel dan menarik kesimpulan akhir, ada banyak hal mengejutkan terungkap. Jurnalis senior Kompas TV, Aiman Witjaksono, menelusurinya. Kali kedua mendatangi provinsi Jambi, Aiman bertemu dan mewawancarai dua tenaga kesehatan perwakilan keluarga Hutabarat, yang menghadiri otopsi kedua. Namun, mewawancarai dokter Martina Aritonang dan bidan Herlina Lubis, tidaklah mudah. Sebelumnya, tim AIMAN harus meyakinkan bahwa sesungguhnya hal yang akan disampaikan mereka tidak melebihi wewenang dokter forensik, karena mereka hanya melihat, mendengar, dan mencatat proses otopsi kedua. Adakah hal baru yang mereka lihat, catat, dan dengar, yang belum diungkap dalam otopsi pertama, termasuk soal tembakan di belakang kepala Yoshua seperti yang tercantum dalam dokumen otopsi kedua yang diterima tim AIMAN secara eksklusif? Bagaimana cerita mereka bisa menjadi perwakilan keluarga Hutabarat dalam otopsi kedua? Saksikan AIMAN episode "Wawancara Saksi Kunci Otopsi Kedua Yoshua", Selasa, 9 Agustus 2022, pukul 20.30 WIB, eksklusif di Kompas TV, Independen Terpercaya. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
KOMPAS.TV - Tim khusus Polri membuka motif Irjen Ferdy Sambo membunuh ajudannya Brigadir Yoshua. Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Jayadi menyatakan, tersangka Irjen Ferdy Sambo marah dan emosi kepada Brigadir Yoshua. Baca Juga Pasca Ditetapkan Jadi Tersangka, Rumah Bripka Ricky Rizal di Tegal Sepi di 🤍 Ferdy mendapat laporan dari istrinya Putri Candrawathi yang mengaku dilukai harkat dan martabatnya oleh Brigadir Yoshua saat di Magelang. Itu sebabnya, Sambo memanggil anak buahnya untuk merencanakan pembunuhan. Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan, hanya akan mengungkap motif Irjen Ferdy Sambo akan dibuka dalam proses persidangan. Menurut Dedi, pengungkapan motif harus menjaga perasaan kedua belah pihak keluarga Brigadir Yosua dan keluarga Ferdy Sambo karena menyangkut isu sensitive. Motif yang sensitif dan mengandung unsur dewasa juga sempat disebutkan Menko Polhukam Mahfud MD dan sempat menuai pro dan kontra. Dalam program Satu Meja The Forum Menko Polhukam Mahfud MD menjelaskan, jika dari informasi yang diperoleh dalam kasus itu ada dugaan pelecehan seksual hingga dugaan perselingkuhan. Kasus pembunuhan Brigadir Yoshua Hutabarat di rumah mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo juga menyeret penasihat Kapolri Fahmi Alamsyah. Fahmi ikut terseret karena diduga ikut menyusun skenario rekayasa baku tembak seperti yang disampaikan dalam rilis awal polisi. Mundurnya Fahmi Alamsyah sebagai penasihat ahli Kapolri menurut guru besar Universitas Bhayangkara Jaya, sekaligus salah seorang penasihat Kapolri Hermawan Sulistyo karena ada desakan dari para penasihat ahli Kapolri. Drama dengan tokoh perwira tinggi Polri ini masih terus bergulir. Motif juga sudah disebutkan polisi. Kebenaran sepenuhnya mungkin akan terungkap saat proses peradilan selesai dilakukan. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
JAKARTA, KOMPAS.TV - Bharada Richard Eliezer, tersangka kasus dugaan pembunuhan terhadap Brigadir Yoshua atau Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, memohon maaf kepada keluarga almarhum Brigadir Nofrisansyah Yoshua. Permohonan maaf ini disampaikan Bharada Eliezer melalui surat terbuka yang disampaikan kepada kuasa hukumnya. Dalam surat itu, Eliezer mengaku turut bersedih atas peristiwa yang merenggut seniornya itu. Secarik kertas bertuliskan permohonan maaf yang ditulis langsung Eliezer ini telah diterima keluarga Brigadir J. Baca Juga Surat Tulisan Tangan Bharada E untuk Keluarga Brigadir J, Minta Maaf hingga Belasungkawa di 🤍 Keluarga Brigadir Yoshua pun mengaku telah memaafkan Bharada Eliezer. Sedangkan untuk proses hukum, keluarga Brigadir J menyerahkan sepenuhnya kepada ketentuan hukum yang berlaku. Keluarga Yoshua pun berharap agar seluruh pihak yang terlibat dapat diungkap. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
KOMPASTV - Kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yoshua memasuki babak baru. Pekan lalu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan Irjen Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam Polri, sebagai tersangka. Selain Ferdy, Bharada Eliezer yang menembak Yoshua, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf yang turut menyaksikan dan membantu eksekusi, juga ditetapkan sebagai tersangka. Keempat orang ini disangkakan pasal pembunuhan berencana dan ikut serta menghilangkan nyawa orang lain. Meski tersangka sudah ditetapkan, motif pembunuhan belum terang. Menko Polhukam Mahfud MD bahkan sempat melontarkan dugaan motif “hanya untuk kalangan orang dewasa”. Namun mungkinkah sesederhana itu? Atau ada peristiwa besar di baliknya yang mengandung unsur pidana baru? Jurnalis senior Kompas TV, Aiman Witjaksono, menemui mantan pengacara Bharada Eliezer, Deolipa Yumara. Deolipa adalah sosok yang mendengar langsung pengakuan Eliezer, tentang apa yang terjadi pada tanggal 7 hingga 8 Juli 2022 lalu. Fakta-fakta mengejutkan terkait detik-detik kematian Yoshua pun disampaikan. Deolipa juga memperlihatkan kepada Aiman, secara eksklusif, tulisan tangan Eliezer yang berisi keterangan terkait perintah menembak oleh sang atasan, yang belakangan diketahui adalah Irjen Ferdy Sambo. Selain itu, Aiman juga mewawancarai Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir Yoshua. Aiman menggali kecurigaan sang pengacara tentang motif pembunuhan Yoshua. Terakhir, Aiman bertemu Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Edwin Partogi Pasaribu. Apa saja yang menjadi temuan LPSK selama memberikan perlindungan terhadap dua saksi kunci pembunuhan Yoshua? Saksikan Aiman, episode Motif Pembunuhan Berencana Yoshua, Senin, 15 Agustus 2022, pukul 20:30 WIB, eksklusif di Kompas TV, Independen Terpercaya. #brigadirj #ferdysambo #aiman
Cat Tembok Andalan Sejak 1960 dengan Garansi Hasil Bagus. Bagusnya Vinilex dari Nippon Paint. Cek di sini: 🤍 JAKARTA, KOMPAS.TV - Rekaman CCTV detik-detik sebelum penembakan Brigadir Yoshua Hutabarat, pada tanggal 8 Juli 2022 akhirnya terungkap. Di tanggal 8 Juli, CCTV Dishub Magelang merekam iring-iringan kendaraan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi bersama Brigadir Yoshua dan Bharada Eliezer, meninggalkan Magelang menuju Jakarta sekitar pukul 9.29 WIB. Rombongan Putri Candrawathi kembali terlihat di rest area Kilometer 86 B Tol Cipali, pada pukul 14.02 WIB. Di sini, Brigadir Yoshua yang menggunakan kaos warna putih turun dari mobil suv hitam untuk ke toilet. Rombongan meninggalkan rest area pukul 14.08, menuju Jakarta.Pada pukul 15.32 WIB iring-iringan kendaraan yang ditumpangi rombongan istri Irjen Sambo, Brigadir Yoshua dan Bharada Eliezer terlihat di JPO Mampang Prapatan. Baca Juga Usut Kasus Brigadir J, Komnas HAM Terima Hasil Uji Balistik dari Polri: Ada 5 Rekaman CCTV di 🤍 Sementara dari rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling, terlihat mantan Kadiv Propam Polri itu memasuki rumah pada pukul 15.29 WIB dengan mengenakan pakaian dinas. Disusul kedatangan sejumlah tenaga kesehatan yang akan melaksanakan tes PCR pada pukul15:57 WIB. Pukul 15.41 WIB, Putri Candrawathi tiba dan ke dalam rumah pribadi menggunakan sweater berwarna hijau dan celana hitam, diikuti para ajudan yang memasukkan barang ke dalam rumah. Brigadir Yoshua yang mengenakan kaus berwarna putih dan celana jeans biru juga ikut masuk ke dalam rumah. Pukul 15:46 WIB, rekaman CCTV menunjukan Brigadir Yoshua melakukan tes PCR. Setelah melakukan tes PCR Brigadir Yoshua keluar dari rumah pribadi Ferdy Sambo. Dan ini merupakan rekaman terakhir aktifitas Brigadir Yoshua. Pada pukul 15:48 WIB, Brigadir Yoshua masih terlihat di garasi rumah Ferdy Sambo bersama Bharada Eliezer. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
VIVA - Pihak kepolisian telah menyetujui permintaan pihak keluarga untuk proses otopsi kedua jasad Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J. Momen prosesi pembukaan peti jenazah Brigadir J ditemukan sejumlah luka sayat dan bekas jahitan. (RK-MA-SW) #VIVAnewsdaily Baca berita terbaru, terkini dan terpopuler disini 🤍
JAKARTA, KOMPAS.TV Ayah Brigadir Yoshua bertolak ke Jakarta dari Jambi demi mewakili wisuda sang putra di Universitas terbuka, Pamulang, Tangerang Selatan. Brigadir J dinyatakan lulus pada program Studi Ilmu Hukum FHISIP, UPBJJ-UT Jambi yang terdaftar sejak 2015. Aktivis Irma Hutabarat mengungkapkan mendiang Brigadir Yoshua mendapatkan IPK 3,28. "Yosua itu anak pandai dia selesai dengan IPK-nya 3,28, pinter kan ya. Jadi memang dari awal cita-citanya supaya bisa sarjana dan hari ini lah kita melihat tercapai cita-citanya walaupun orangnya sudah tidak ada," kata Irma, Selasa (23/8/2022). Baca Juga Aktivis Irma Hutabarat Hadiri Wisuda Yoshua: Hari Ini Kita Melihat Cita-citanya, Walau.. di 🤍 Lebih lanjut Irma menjelaskan Yoshua ingin menikah jika sudah selesai wisuda dan menjadi perwira. Sedangkan sang ibu belum bisa ke Jakarta karena kondisinya belum memungkinkan. "Makanya ibunya tidak bisa datang, ibu Rosti Simanjuntak karena memang masih belum kuat badannya,"kata Irma. Video Editor: Febi Ramdani Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
Sahabat Kompas TV, jangan lupa like, comment, dan subscribe channel YouTube Kompas TV, juga aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan update mengenai isu-isu terkini di Indonesia. Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam non stop di 🤍 Sahabat Kompas TV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: 🤍kompas.tv Media sosial Kompas TV: Facebook: 🤍 Instagram: 🤍 Twitter: 🤍 LINE: 🤍 #beritahariini #kompastv
JAKARTA, KOMPAS.TV - Komnas HAM pada Jumat 5 Agustus 2022, memeriksa dan meminta keterangan Tim Pusat Laboratorium dan Forensik Polri terkait hasil uji balistik dari kasus kematian Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J. Beberapa anggota Tim Puslabfor Polri sudah tiba di kantor Komnas HAM sejak pagi. Namun, pihak Komnas HAM belum mengonfirmasi siapa saja Tim Puslabfor Polri yang hadir. Keterangan mengenai uji balistik diperlukan Komnas HAM untuk menelusuri asal peluru dan jenis senjata yang mengakibatkan kematian Brigadir Yoshua. Informasi selengkapnya soal pemeriksaan hasil uji balistik terkait kematian Brigadir Yoshua di rumah dinas Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dilaporkan lebih lengkap oleh Jurnalis KompasTV, Ni Putu Trisnanda di Kantor Komnas HAM, Jakarta. Baca Juga Menanti Tersangka Baru Pembunuh Brigadir Yoshua Setelah Bharada Eliezer jadi Tersangka di 🤍 Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
JAKARTA, KOMPAS.TV - Satu persatu temuan terkait kasus tewasnya Brigadir Yosua, ajudan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terkuak. Pembunuhan berencana Brigadir Yosua pada 8 Juli 2022 terjadi di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo, di Kompleks Duren Tiga, Jakarta Selatan. Sekitar pukul 17.00 sore, Ferdy Sambo bersama sopir dan 2 ajudannya menemui Yosua alias Brigadir J. Tak lama berselang, Irjen Ferdy Sambo diduga langsung memerintahkan Bharada Eliezer untuk menembak Brigadir Yosua. Bharada Eliezer menembak Brigadir Yosua menggunakan senjata api jenis Glock 17 milik Bripka Ricky Rizal. Baca Juga Ingin Kejelasan Kasus Kematian Brigadir J, DPR Panggil Kapolri Jendral Lisyo Sigit pada 23 Agustus di 🤍 Setelah Brigadir Yoshua tewas, Irjen Ferdy Sambo berdasarkan keterangan Timsus Polri menembakan senjata milik Brigadir Yosua ke dinding sebagai alibi seolah-olah terjadi aksi baku tembak. Saat diketahui meninggal di TKP, Sambo memerintahkan ajudannya untuk membersihkan noda darah Brigadir Yosua. Yang terakahir, Sambo diduga turut memerintahkan ajudannya mengambil rekaman video cctv di lokasi kejadian dan sekitar rumahnya. Salah satu yang diduga terlibat dalam kasus ini adalah istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Penasihat Hukum keluarga Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak mendesak polisi segera menetapkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir Yoshua. Kamaruddin Simanjuntak mengatakan, istri Sambo diduga terlibat dalam upaya menghalangi penyidikan kasus ini. Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo menyebut bahwa dugaan ini menjadi salah satu pertimbangan LPSK untuk menolak permohonan perlindungan yang diajukan Putri. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir Yoshua, kini penyidikan diambil alih oleh Badan Reserse Kriminal Polri. Laporan dugaan pelecehan pada Istri Irjen Ferdy Sambo juga mulai disidik. Dua laporan polisi dugaan pelecehan dan penodongan senjata pada istri Irjen Ferdy Sambo awalnya ditangani Polres Metro Jakarta Selatan, lalu ditarik ke Polda Metro Jaya. Kini ada 3 laporan polisi yang ditangani Bareskrim Polri, termasuk laporan dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yoshua yang dilayangkan Penasihat Hukum Brigadir Yoshua. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam pesan singkat kepada Kompas Tv membenarkan informasi tersebut. "Ya dijadikan satu agar efektif dan efisien dalam manajemen penyidikan dan mempercepat pembuktian," terang Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo. Baca Juga Ricuh! Warga Unjuk Rasa Tak Terima Padepokan Ditutup, Aksi Saling Dorong pun Tak Terhindarkan di 🤍 Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
MUARO JAMBI, KOMPAS.TV - Keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua mengapresiasi kinerja kapolri dalam mengungkap kasus kematian anaknya, pasca penetapan Bharada Eliezer sebagai tersangka, serta memutasi 25 personil polisi yang dinilai tidak profesional dalam penanganan kasus Brigadir Yoshua. Tak hanya itu, pihak keluarga juga mengapresiasi langkah polri memeriksa dan menempatkan Irjen Ferdy Sambo di Mako Brimob. Terkait keterlibatan mantan Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen Ferdy sambo dalam kasus yang menewaskan Brigadir Yoshua, pihak keluarga menyerahkan proses hukum ke penyidik dan berharap kasus ini secepatnya terungkap. Di sisi lain, pihak keluarga masih menunggu beberapa barang milik almarhum Brigadir Yoshua yang belum di temukan dan dikembalikan, yaitu telepon seluler, jam tangan, ATM dan laptop. Baca Juga Datangi Mako Brimob, Istri Irjen Ferdy Sambo dan Anaknya Pertama Kali Muncul di Publik di 🤍 _ Jangan lewatkan live streaming kompas tv 24 jam nonstop di https:🤍kompas.tv,live. Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di indonesia. yuk, subscribe channel youtube kompas tv! Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari kompas tv. sahabat kompas tv juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: https:🤍kompas.tv Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
DEPOK, KOMPAS.TV Satu bulan berselang kematian brigadir Yoshua memasuki babak baru. Ajudan serta sopir istri mantan Kadiv Propam Polri ditetapkan sebagai tersangka. Bharada Richard Eliezer ditetapkan jadi tersangka pada 3 Agustus, dan ditahan di Rutan Bareskrim Polri. Ia disangkakan melanggar Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP. Sedangkan Brigadir Ricky Rizal ditetapkan jadi tersangka Minggu 7 Agustus dan ditahan di rutan Bareskrim Polri. Ia disangkakan Pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP terkait pembunuhan berencana. Baca Juga [FULL] Fakta Baru! Bharada E Blak-blakan Tidak Ada Baku Tembak di Kasus Brigadir J di 🤍 Sedangkan tersangka ketiga diungkap Menko Polhukam Mahfud MD yaitu Sopir dari Irjen Ferdy Sambo. Hal itu juga dikonfirmasi Dirtipidum Brigjen Andi Rian. Tak hanya itu Kapolri pun mutasi 25 personel polri termasuk di antaranya 3 jenderal diperiksa khusus terkait kasus ini. Bahkan pada Senin (8/8/2022) gedung Mabes Polri dibanjiri karangan bunga dari masyarakat yang meminta agar kasus tewasnya Yoshua cepat menemukan dalang utama. Video Editor: Firmansyah Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
JAMBI, KOMPAS.TV - Tangis ibunda Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir Yoshua pecah di area makam jelang dilakukan prosesi autopsi ulang. Ibunda Brigadir Yoshua tak kuasa menahan air mata hingga menangis histeris. Dia pun menangis sambil berteriak minta tolong. "tolong kami, kami orang kecil," teriaknya. Dia pun harus dipapah pihak keluarga keluar area makam. Diberitakan sebelumnya, sudah dilakukan ekhumasi atau pembongkaran makam Brigadir Yoshua pada pukul 07.30 WIB. Baca Juga Libatkan 7 Dokter Forensik, Proses Otopsi Ulang Jenazah Brigadir J Memakan Waktu Lebih Lama? di 🤍 Nantinya proses autopsi ualng jasad Brigadir Yoshua akan melibatkan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia, Pusdokkes Polri dan dokter forensik TNI. Sementara pihak keluarga tidak diizinkan untuk menyaksikan prosesi autopsi Brigadir Yoshua. Bahkan, tidak juga dapat menyaksikan melalui kamera pengawas. Pihak keluarga menyebutkan bahwa alasan etik dan medis menjadi dasar pelarangan tersebut. Video Editor: Firmansyah Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
KOMPAS.TV - Keluarga Brigadir Yoshua meminta agar Putri Candrawathi istri Irjen Ferdi Sambo memberikan keterangan jujur terkait pelaku yang diduga menganiaya Brigadir Yoshua. Hal ini disampaikan Roslin Emika bibi Brigadir Yoshua. Baca Juga Ditetapkan Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Bharada Eliezer Pelaku Tunggal? di 🤍 Roslin meminta agar Putri Candrawathi dapat berkata jujur dan sebenarnya saat memberikan keterangan terkait kejadian di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Keluarga Brigadir Yoshua juga meyakini tersangka kasus ini tidak hanya satu orang. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
JAKARATA, KOMPAS.TV - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan pernyataanya terkait pengusutan kasus tewasnya Brigadir Yoshua. Dalam keterangan persnya, Kapolri mengatakan, telah memeriksa 25 personel terdiri dari kesatuan Propam, Polres, beberapa personel Polda dan Bareskrim. Baca Juga Kata Irjen Ferdy Sambo Usai Diperiksa Soal Pembunuhan Brigadir J: Saya Sampaikan yang Saya Lihat di 🤍 25 personel tersebut diperiksa terkait dengan ketidakprofesionalan dalam penanganan TKP dan beberapa hal yang membuat proses olah TKP kematian Brigadir Yoshua menjadi terhambat. Saat ini pemeriksaan pada 25 personal masih terus berjalan. Bahkan Kapolri Listyo Sigit Prabowo langsung memutasi para personel Polri tersebut. Sebelumnya, Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri. Ini adalah pemeriksaan keempat Irjen Ferdy Sambo atas tewasnya Brigadir Yoshua di rumah dinasnya. Pemeriksaan sebelumnya dilakukan di Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya. Hari ini Irjen Ferdy Sambo diperiksa di Bareskrim Polri setelah Bharada Eliezer ditetapkan sebagai tersangka. Irjen Ferdy Sambo meminta maaf kepada institusi Polri terkait peristiwa penembakan berujung kematian Brigadir Yoshua. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
JAKARTA, KOMPAS.TV - Menko Polhukam Mahfud MD, menyebut kemungkinan motif penembakan Brigadir Yoshua sebagai hal yang sensitif. Baca Juga Irjen Ferdy Sambo Resmi Ditetapkan sebagai Tersangka Pembunuhan, Begini Reaksi Keluarga Brigadir J! di 🤍 Pemerintah melalui Menko Polhukam Mahfud MD, mengapresiasi Polri dalam penyelidikan kasus penembakan Brigadir Yoshua. Baca Juga Kronologi Tim Khusus Temukan Rekaman CCTV yang Hilang dari Rumah Irjen Sambo, Periksa 56 Anggota di 🤍 Pemerintah akan tetap mengawal, penanganan kasus tewasnya Brigadir Yoshua hingga ke persidangan. Untuk motif penembakan, Mahfud MD sebut hal itu sensitif. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
JAMBI, KOMPAS.TV - Brigadir Yoshua meninggal usai terjadinya baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Untuk mengungkap kematiannya, pada hari ini dilakukan otopsi ulang di Jambi. Baca Juga Komnas HAM Duga Jarak Tembak Brigadir J Berbeda, Pakar Kriminologi UI: Penembak Tak Diam di 1 Titik di 🤍 Pihak keluarga dari Brigadir Yoshua telah melakukan doa bersama agar proses otopsi ulang berjalan lancar. Beberapa anggota keluarga terlihat tak bisa menahan rasa sedihnya. Pengamanan lokasi pemakaman sangat ketat, hanya boleh dihadiri oleh para keluarga, tim forensik dan tim penggali. Para jurnalis harus berjarak 10 meter dari lokasi. Setelah penggalian, jenazah Brigadir Yoshua akan dibawa ke Rumah Sakit Sungai Bahar Jambi. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
JAMBI, KOMPAS.TV - Proses ekshumasi atau penggalian kembali makam Brigadir Yoshua Hutabarat, dilakukan pagi ini Rabu 27 Juli 2022. Proses penggalian kembali makam disaksikan pihak keluarga yang juga sempat menangis histeris. Proses ekshumasi atau penggalian kembali makam Yoshua Hutabarat berlangsung Rabu pagi 27 Juli 2022 di lokasi pemakaman TPU Desa Sukamakmur. Pihak keluarga, Perwakilan Tim Forensik serta Komnas HAM turut hadir dalam proses penggalian makam. Proses penggalian diiringi isak tangis dari Ibunda Brigadir Yoshua, Rosti Simanjuntak. Sang bunda menangis histeris saat melihat makam sang anak kembali dibongkar. Rosti bahkan harus dibantu beberapa kerabatnya untuk menuju pemakaman. Dalam wawancara khusus di Program Aiman pihak keluarga meminta kasus kematian anaknya diungkap tuntas. Sementara itu, ayah Brigadir Yoshua, Samuel Hutabarat berharap otopsi ulang ini bisa mengungkap penyebab kematian yang sejauh ini disebut karena adanya peristiwa saling tembak. Kadiv Humas Polri Irjen Dedy Prasetyo memastikan proses otopsi akan dilakukan secara independen dan imparsial yang memiliki konsekuensi secara hukum. Usai otopsi, beberapa sampel forensik akan dibawa ke Laboratorium Forensik di Jakarta untuk diperiksa lebih mendalam. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
JAMBI, KOMPAS.TV - Kepolisian Daerah Jambi menggelar upacara pemakaman kembali Brigadir Yosua Hutabarat secara kedinasan usai dilakukan otopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Yoshua. Sebelumnya keluarga meminta agar pemakaman ulang dilakukan secara kedinasan, karena pertama kali jenazah dikembalikan ke Jambi, tidak ada upacara pemakaman kedinasan. Jenazah Brigadir Yoshua dimakamkan setelah proses otopsi ulang dilakukan selama 3 jam di RSUD Sungai Bahar. Ibunda Brigadir Yosua, Rosti Simanjuntak, menangis selama proses otopsi ulang jenazah dilakukan. Keluarga Brigadir Yoshua sempat diperkenankan melihat jenazah, setelah proses otopsi ulang dilakukan. Baca Juga Detik-Detik Pemakaman Brigadir Yoshua Secara Kedinasan Usai Jalani Otopsi Ulang di 🤍 _ Jangan lewatkan live streaming kompas tv 24 jam nonstop di https:🤍kompas.tv,live. Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di indonesia. yuk, subscribe channel youtube kompas tv! Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari kompas tv. sahabat kompas tv juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: https:🤍kompas.tv Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
KOMPAS.TV - Pada Jum'at malam, 8 Juli 2022, Tim Polres Jakarta Selatan membawa jenazah Brigadir Yoshua Hutabarat ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diotopsi. Pasalnya ada tujuh luka tembak bersarang di tubuhnya usai beradu tembak dengan ajudan Irjen Ferdy Sambo lainnya yakni Bhayangkara Dua Eliezer atau yang diketahui Bharada E. Dokter Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati mencatat ada lima luka tembak masuk dan dua luka tembak keluar yang menewaskan Sang Brigadir. Namun belakangan, pihak keluarga menemukan adanya luka-luka lain yang diduga merupakan tanda-tanda kekerasan. Pihak keluarga pun meminta penyidik untuk melakukan otopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Yoshua. Dokter Forensik Rumah Sakit Universitas Indonesia menilai autopsi kedua akan berfokus pada pe ngungkapan luka-luka yang dinilai janggal oleh pihak keluarga. Brigadir Yoshua diduga meninggal dunia sekitar pukul 17.00 WIB. Menurut keterangan polisi pada saat kejadian, Bharada E membela diri usai mendengar teriakan istri Ferdy Sambo. Saat ini Bharada E dan istri Ferdy Sambo yang menjadi saksi kunci sehingga keduanya mengajukan permohonan perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau LPSK. Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
JAKARTA, KOMPAS.TV Pengusutan kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat semakin menemukan titik terang. Lewat kuasa hukumnya, Bharada Eliezer akhirnya bersedia menjadi Justice Collaborator dan mendapat perlindungan LPSK. Dengan demikian diharapkan dalang utama bisa terungkap ke publik. Pada Minggu 7 Agustus Dirtipidum Bareskrim Polri juga telah mengumumkan Brigadir Ricky Rizal jadi tersangka kedua. Baca Juga Polisi Tetapkan Brigadir RR Tersangka Baru Kasus Pembunuhan Brigadir J di 🤍 Dilanjutkan sopir dari Irjen Ferdy Sambo juga jadi tersangka ketiga. "Ajudan dan sopir istri irjen ferdy sambo ditahan. Namanya sudah ditahan, pasti sudah tersangka," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian. Lebih lanjut Presiden telah meminta Kapolri untuk segera menuntaskan teka teki dari tewasnya Brigadir Yoshua. Agar institusi Polri pun tak menjadi babak belur. Video Editor: Firmansyah Artikel ini bisa dilihat di : 🤍
JAMBI, KOMPAS.TV - Pada Rabu, 27 Juli 2022, jelang autopsi ulang Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir Yoshua di area makam sudah dipadati pihak keluarga dan petugas. Pihak keluarga tampak mengenakan pakaian hitam bergambar wajah Brigadir Yoshua. Sementara itu, area makam dijaga ketat oleh pihak kepolisian. Para petugas membentuk barisan di sekitar area makam. Menurut pihak keluarga, yang nantinya akan melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Brigadir Yoshua yakni dari pemuda batak bersatu. Baca Juga Sebelum Hari Brigadir J Tewas, Para Ajudan Ngaku ke Komnas HAM Masih Bercanda Tertawa di 🤍 Diberitakan sebelumnya, pihak keluarga mendesak untuk dilakukan autopsi ulang pada jenazah Brigadir Yoshua. Hal ini berdasarkan temuan pihak keluarga yang menyebut terdapat beberapa luka sayatan yang pada jasad Brigadir Yoshua. Selain itu, autopsi ulang ini melibatkan sejumlah pihak yakni Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia, Pusdokkes Polri serta dokter forensik dari TNI. Video Editor: Firmansyah Artikel ini bisa dilihat di : 🤍